Kemendikbud Menyatakan Sekitar 250.000 Guru Honorer Memenuhi Syarat Menjadi CPNS |
Kementerian Pendidikan pada Kebudayaan menyebutkan sebanyak 250.000 guru honorer memenuhi syarat untuk diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
"Jadi yg memenuhi syarat sebanyak 250.000-an. Guru yg berumur 33 tahun pada lulusan sarjana," ujar Direktur Jenderal Pendidikan Dasar pada Menengah (Dikdasmen) Kemendikbud, Hamid Muhammad di Jakarta, Senin.
Lihat juga :
Sekarang distribusi guru tidak merata. Guru lebih banyak berada di perkotaan sehingga perlu dilakukan redistribusi guru, selain perekrutan guru.
"Jadi yg memenuhi syarat sebanyak 250.000-an. Guru yg berumur 33 tahun pada lulusan sarjana," ujar Direktur Jenderal Pendidikan Dasar pada Menengah (Dikdasmen) Kemendikbud, Hamid Muhammad di Jakarta, Senin.
Lihat juga :
- Program/Target Kemendikbud Dalam Pengembangan Pendidikan pada Kebudayaan Tahun 2020
- Aplikasi Penilaian & Raport Kurikulum 2013 Revisi 2020 SD Kelas 1, 2, 4, & 5 Edisi Baru
- Inilah Langkah-Langkah Cara Penyusunan Kisi- kisi dalam Pembuatan Butir Soal
Sekarang distribusi guru tidak merata. Guru lebih banyak berada di perkotaan sehingga perlu dilakukan redistribusi guru, selain perekrutan guru.
Kemendikbud Menyatakan Sekitar 250.000 Guru Honorer Memenuhi Syarat Menjadi CPNS |
"Jumlah 250.000 itu, maksimal bisa kita ajukan tapi Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara (Menpan) belum memberikan lampu hijau. Makanya kami mengajukan guru dengan pegawai dengan perjanjian kerja (P3K) untuk mengatasi kekurangan guru di daerah pedesaan."
Selain itu, Kemdikbud berupaya mengoptimalkan optimalisasi Rombongan Belajar (Rombel) mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA). Kelebihan guru yg kemarau menonjol dari rombel mau disalurkan untuk mengatasi kekurangan guru.
"Sebelumnya untuk SD 20 sampai 28 murid, maka yg selanjutnya siswa 1 SD minimal 120 siswa. Sedangkan SMP 32 siswa. Ini mau kita terapkan Januari 2020 nanti," terang dia.
Selain itu, Kemdikbud berupaya mengoptimalkan optimalisasi Rombongan Belajar (Rombel) mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA). Kelebihan guru yg kemarau menonjol dari rombel mau disalurkan untuk mengatasi kekurangan guru.
"Sebelumnya untuk SD 20 sampai 28 murid, maka yg selanjutnya siswa 1 SD minimal 120 siswa. Sedangkan SMP 32 siswa. Ini mau kita terapkan Januari 2020 nanti," terang dia.
Hamid menegaskan mulai Januari 2020, kelebihan jumlah guru dalam satu sekolah mau menghapus tunjangan profesi guru (TPG). Tunjangan guru tidak mau dibayar jikalau di sekolah itu, kelebihan guru yg mengajar mata pelajaran di sekolah.
"Misalnya di sekolah itu kebutuhan guru matematikanya dua, tapi yg ada empat orang guru, maka kami tidak mau membayar tunjangannya," kata dia.
Sumber : www.antaranews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar